Minggu, 28 Oktober 2012

Secangkir Kenangan

Senja mengintip dari peraduannya.. Mengulum senyum pada langit sore. manis, seperti kenangan kita.
Ada sebuah cangkir yang dulu kita isi, Tangis, canda, rindu, bahagia, kecewa, airmata. Ku sesap perlahan, nikmat
Bersamamu aku pernah hidup dan bahagia. Hingga hariku hanya berbingkai senyum. Bersamamu juga aku binasa. Karena rindu yang tak kunjung dewasa dan emosi yang tak kunjung reda
Kamu adalah gula pada tiap pahitnya rindu, napas pada tiap sesaknya tangis
Kamu, dan secangkir kenangan.. .

1 komentar: