Kamis, 11 Maret 2010

untitled


Wanita yg slalu aku hormati, takkan kulukai perasaannya walau hanya sedikit, kuserahkan sgala senyumku untuk kebahagiaanya
Ia ibuku ..
Wanita tegar, walau kini ia mulai melemah
Wanita cantik, walau kini mulai dihiasi keriput ditiap sudut wajahnya
Wanita ramah penuh senyum, walau kini semakin sering aku melihat airmata jatuh di pelupuk matanya karna tuntutan hidup

Ia Ibuku ..
Wanita yg tlah mengemban tugas untuk menjagaku, merawatku, dan mengashiku
Ia Ibuku ..
Yg dulu ketika aku kecil, ia mengusap wajah polosku
Membelai tiap helai rambut yg jatuh didahiku
Menghapus airmataku kala aku sedih

Ia ibuku ..
Yg ketika aku sakit ia menjagaku
Mungkin ia letih, tp ia tak pernah cemberut memandangku
Yg slalu berdoa untuk kesembuhanku
“ya Tuhan, sembuhkan buah hatiku dari sakitMU, ceriakan kembali hidupnya, jika memang bisa makan aku mohon limpahkan sakitnya ketubuhku, biarkan aku yg menderita untuknya”
Yg tiap malamnya ia menjagaku, tidur di lantai yg dingin, keras. Hanya karna ingin aku merasa nyaman diatas kasur dalam keadaan hangat
Lalu pagi harinya ia memandikanku perlahan, menatapku penuh cinta berharap anaknya segera sembuh dan tertawa lagi
Dengan sisa tenaganya Ia berangkat kerja, berbekal pakaian seadanya ntuk mencari nafkah demi aku dan anak2nya. Tak sedikit pun ia mengeluh. Namun tersirat dr wajah letihnya

Ia Ibuku ..
Yg dengan rendah hatinya slalu tersenyum, saat hatinya terluka
Yg dengan cerianya menjawab semua permintaanku, saat hatinya menangis karna tak sanggup memenuhi tuntutan materiku
“Ibu belum ada uang, nak. Kamu pinjam teman dulu, nanti ibu usahakan. Maaf ya nak, ibu ga bisa kasih lebih buat uang jajan kamu. Belajar yg pinter ya nak”
Yg dengan bangga dan terharunya mengatakan kepada semua orang bahwa anaknya sekolah di Kedokteran, dengan wajah penuh keharuan ia menceritakan tentangku kepada stiap org yg ia temui

Ia Ibuku ..
Dengan segala kecukupannya ia menghidupi aku
Tanpa seorang suami disisinya, yg mengharuskan ia menanggung beban sendiri
Tanpa sosokku yg pada kenyataannya harus pergi darinya karna sekolah

Ia ingin menangis ..
Karna ia sadar ia tak selamanya hidup
Lalu ia memikirkanku.. memikirkan hidupku ..
Memikirkan masa depanku ..
‘YA TUHAN .. jangan ambil nyawaku. Aku tak kuasa meninggalkan anakku sendiri disini. ’

Padahal aku sering mencacinya
Padahal aku sering membohonginya
Padahal aku sering tak memikirkannya saat aku bersenang2 dengan teman2ku
Padahal aku jarang pulang kerumah ketika ia sakit dan membutuhkanku disisinya
Padahal semua itu aku lakukan kepadanya

Aku tak sadar bahwa ibuku menangis karnaku. Tiap tetes airmatanya adalah luapan kasih sayang kepadaku tanpa pernah ia mengatakan kepadaku tentang segala kepedihannya

“ya Allah
Aku sadar aku tidak seberuntung mahasiswa yg lain
Aku juga sadar tidak sepantasnya aku tertawa disini sedangkan dirumah Ibuku terbaring karna sakit
Tidak sepantasnya aku bermewah-mewahan, sedangkan aku tahu, untuk bayar uang kuliahku saja ibuku harus hutang, yg tiap bulannya ia cicil lewat gajinya yg terbilang kecil

Ya Allah ..
Maafkan aku dengan segala kelakuan burukku
Maafkan aku yg hingga saat inu belum mampu membuat ibuku tersenyum bahagia.”

I love u mom, I will n always love u



Tidak ada komentar:

Posting Komentar